Jumat, 28 November 2008

Hadiah Handphone

Menjelang ujian SD, kami menjanjikan hadiah handphone untuk Mikhal jika dia berprestasi. Dan benar, setelah nilai ujian diumumkan, dia berhak mendapat handphone. Tetapi saat itu kami sedang terbatas keuangannya sehingga kami menawar agar hadiah tersebut bisa diundur. Mikhal mengangguk setuju dan tidak menuntut.
Kami tahu bahwa dia sangat menginginkannya ; itu bisa dilihat, bahwa selalu iklan handphone yang dia perhatikan. Tetapi setelah mengundur hadiah itu 2 bulan kami harus kembali minta waktu 1 bulan lagi sampai keadaan keuangan keluarga membaik. Lagi-lagi Mikhal setuju dan tidak ada rasa marah.

PESAN : peganglah janji, tetapi apabila kita
tidak bisa menepatinya, berterus
teranglah

Tidak ada komentar: