Jumat, 28 November 2008

Hadiah Handphone

Menjelang ujian SD, kami menjanjikan hadiah handphone untuk Mikhal jika dia berprestasi. Dan benar, setelah nilai ujian diumumkan, dia berhak mendapat handphone. Tetapi saat itu kami sedang terbatas keuangannya sehingga kami menawar agar hadiah tersebut bisa diundur. Mikhal mengangguk setuju dan tidak menuntut.
Kami tahu bahwa dia sangat menginginkannya ; itu bisa dilihat, bahwa selalu iklan handphone yang dia perhatikan. Tetapi setelah mengundur hadiah itu 2 bulan kami harus kembali minta waktu 1 bulan lagi sampai keadaan keuangan keluarga membaik. Lagi-lagi Mikhal setuju dan tidak ada rasa marah.

PESAN : peganglah janji, tetapi apabila kita
tidak bisa menepatinya, berterus
teranglah

Senin, 10 November 2008

Mama yang Bisa Diandalkan

Di hari Minggu itu Lely sedang pergi, sedang saya dengan anak-anak yang saat itu masih SD, ada di rumah.
Hari sudah mendekati jam makan siang, dan di rumah tidak tersedia makanan siap santap. Saya bertanya kepada anak-anak ,”Kira-kira mama akan beli makanan untuk makan siang kita atau tidak?”. Mereka menjawab,”Pasti mama akan bawa makan siang untuk kita, kan mama bisa diandalkan,”. “Dari mana kalian yakin mama bisa diandalkan?” saya lanjutkan pertanyaan. Mereka menjelaskan bahwa itu sudah terbukti dari semua pengalaman mereka dan belum pernah mereka mengalami kekecewaan. Dan benar, tidak berapa lama Lely pulang dengan membawa makan siang kami.


Pesan : pengalaman anak terekam dengan kuat, buatlah pengalaman yang
positif dalam rekaman anak kita.